Jumat, 16 Mei 2014

ANAK MEDAN DIKUKUHKAN JADI ANAK ARU



Sekali Setor 370 Juta Rupiah, Sitorus Anak Medan, Untung Dua Kali
Jadi Anak Adat Aru, Sekaligus Dapat Hak Kelola Hutan Marga Loi

Suhar Sitorus, Anak Medan, Jadi Aanak Aru
Dobo, AI.
Untung sekali Anak Medan ini bahhh. Bagaimana tak untung? Suhar Sitorus Anak Medan dari Pulau Sumatera, hanya punya modal uang Rp. 370 Juta. Sekali uang itu disetor kepada Panitia Musyawarah Adat Aru, Sitorus langsung dapat untung pertama, yaitu “Hak Kelola Lahan Hutan milik Marga Loi di Pulau Trangan, yang digadaikan oleh Keluarga Besar Marga Loi sebagai kompensasinya. Hak ini diserahkan oleh Marga Loi melalui wakil mereka, Ketimun Loi. Memang di hutan kami itu banyak terdapat kayu yang memiliki kualitas terbaik dan harga termahal di Dunia, timpal Ketimun.
Sebagai keuntungan kedua, Dewan Adat Aru (DAA) menganugerahi Gelar “Anak Adat Aru” kepada Pengusaha Muda Asal Medan, Sumatera Utara itu. Pengukuhan berlangsung di Rumah Ketua DAA, Tontji Galanggoga, Jalan Ali Moertopo, Dobo, Sabtu (10/5) lalu. Pengukuhan berlangsung singkat, karena diwarnai keributan oleh masyarakat Aru yang menolak pemberian gelar tersebut kepada Sitorus. Para pemrotes menganggap Adat Aru telah dikotori oleh DAA.
Setelah dikukuhkan sebagai Anak Adat Aru, Sitorus langsung dievakuasi oleh Polisi melalui pintu belakang, lalu melalui jalan setapak siwalima pantai, hingga keluar di depan Kantor Koramil Dobo, dan menggunakan Mobil Angkutan Umum menuju Hotel Grand Aru, dengan pengawalan ketat oleh aparat Polisi. Tidak diketahui secara pasti, bagaimana keberadaan para pendemo yang masih berada di depan kediaman Tontji Galanggoga, setelah Sitorus dievakuasi. Merasa tidak puas, para pendemo melanjutkan orasi dan menggelar pamflet serta poster berisi kecaman terhadap Sitorus dan DAA, di depan Lapangan Yosudarso Dobo hingga sore hari.
Keesokan harinya, Minggu (11/5) Pasukan Sitorus berangkat menuju Kampung Medan di Desa Marlasi, Kecamatan Aru Utara, untuk melakukan serangkaian kunjungan ke bekas Kampung halamannya disana. Menurut Ketua DAA, kampung Medan di Marlasi memiliki hubungan historis dengan Kota Medan di Sumatera Utara. Belum jelas, sumber sejarah manakah di Aru yang menjabarkan hal itu. Tetapi mungkin keanehan ceritera ini, bisa dijadikan sumber inspirasi dan referensi sementara oleh pihak lain untuk mulai melakukan penelusuran ilmiah agar memperjelas hubungan historis ini. (01-AI)

Tidak ada komentar:

KAREL RIDOLOF LABOK (KARIBO). Diberdayakan oleh Blogger.

FOTO FACEBOOK