Senin, 14 September 2015

SUKSES TABUNGANKU, RAUP 4 MILYAR RUPIAH



Pendeta Jola Pollatu, Mitra PT. Bank Maluku di Desa Tungu, menggandeng pihak Bank untuk membantu umatnya memiliki tabungan (Foto.Doc.KARIBO)


Dobo,AI.- Kemiskinan di Kepulauan Aru, bukanlah kemiskinan akibat Orang Aru tidak mampu mencari uang, atau mencari makan. Kemiskinan Orang Aru, lebih diakibatkan oleh adanya ketidakmampuan untuk menyimpan uang sebagai investasi yang tersedia setiap waktu bila dibutuhkan. Itulah kenapa kita banyak temui, anak-anak Aru yang pergi melanjutkan pendidikan di luar daerah, seringkali terkendala dengan uang, karena bila anak minta uang untuk biaya studi, kebanyakan orang tua baru akan berusaha susah payah untuk menyediakannya setelah menerima kabar dari sang anak yang membutuhkan uang. Tak jarang pula, hal ini mengakibatkan banyak anak lalu putus sekolah bila tidak mampu bertahan.


Selain itu, masyarakat yang kurang merasa familiar dengan urusan Bank, kadang merasa malu untuk masuk dan berurusan dengan bank (bankable). Demikian pula halnya dengan masyarakat yang kadangkala merasa malu jika pergi ke Bank, bila uang yang hendak ditabung hanya sedikit.


Untuk mengatasi masalah ini, kini di Kepulauan Aru, oleh PT. Bank Maluku, meluncurkan produk barunya, TABUNGANKU. Produk ini memiliki sejumlah keunggulan dibanding produk tabungan sejenis lainnya baik di Bank Maluku, maupun Bank lainnya. Untuk membuka TABUNGANKU, masyarakat cukup membawa setoran awal sebesar 20.000 rupiah, sedangkan untuk setoran selanjutnya, minimal 10.000 rupiah saja masyarakat bisa menabung uangnya. Selain itu, TABUNGANKU tidak dikenakan pajak jika nilai saldo tabungan belum mencapai 5.000.000 rupiah. Produk tabungan yang satu ini memang dirancang secara spesial untuk urusan pendidikan anak. Modelnya hampir mirip celengan anak.


Sejak diluncurkan, PT. Bank Maluku Cabang Dobo, telah sukses memasarkan produk ini hingga ke desa-desa di pelosok Aru. Hasilnya, TABUNGANKU kini telah meraup uang dari masyarakat hingga totalnya mencapai lebih dari 4 milyar rupiah, dan jumlah ini terus meningkat dari waktu ke waktu, karena animo masyarakat akan produk ini sangat tinggi. Kepala PT. Bank Maluku Cabang Dobo, Johanis Mailoa, yang dikonfirmasi beberapa waktu lalu, mengatakan bahwa dirinya sangat bersemangat bersama timnya untuk terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat dari Kota Dobo, hingga pelosok Desa. Selain itu, permintaan masyarakat desa untuk didatangi petugas Bank Maluku, sangat tinggi, sementara pihaknya memiliki petugas dan waktu yang sangat terbatas, sehingga hanya bisa memanfaatkan hari liburan untuk mendatangi masyarakat desa. Hal ini juga yang mengakibatkan pihaknya cukup kewalahan dalam menjawab permintaan dari masyarakat ini.

“Saya bersama tim, sangat bersemangat untuk mensosialisasikan TABUNGANKU kepada masyarakat hingga ke pelosok desa di Aru, karena tingginya permintaan masyarakat akan produk ini. Kami cukup kewalahan karena waktu dan tenaga kami sangat terbatas, sementara Aru ini merupakan wilayah pulau-pulau yang harus dilayari lewat laut. Kami berusaha maksimal untuk memanfaatkan waktu liburan saja, datangi masyarakat untuk sosialisasi TABUNGANKU, tapi permintaan tinggi, waktu dan tenaga terbatas, ruang luas, itulah yang membuat kami agak kewalahan. Walau demikian, kami akan tetap berupaya untuk bekerja keras membantu masyarakat agar dapat memiliki tabungan bagi kepentingan pendidikan anak-anak mereka.” Jelas Mailoa.

Ketika ditanya tentang desa mana saja yang telah didatangi dan desa mana saja yang akan didatangi berikutnya, Mailoa menjawab bahwa Desa yang sudah dilayani adalah baru di pesisir kota Dobo, sementara Desa lain yang akan dilayani berikutnya adalah desa-desa yang jaraknya agak jauh dari kota Dobo, semisal Desa Warialau, Desa Kumul, Desa Nafar, dan beberapa desa di wilayah Aru lainnya, jika sudah ada waktu cukup.


“Kami baru bisa melayani desa-desa yang ada di pesisir. Minggu besok, rencananya kami akan ke Desa Nafar, dan kami sedang mencari waktu yang tepat untuk pergi ke desa Warialau dan desa Kumul, karena mereka telah mengajukan permintaan kepada kami. Jika sudah ada waktu cukup, kami akan pergi kesana.” Tutup Mailoa.


Terima kasih untuk Pak Johanes dan tim, kami menunggu kunjungannya ke desa-desa lainnya yang masih sangat membutuhkan akses layanan perbankan. (AI-01)

Tidak ada komentar:

KAREL RIDOLOF LABOK (KARIBO). Diberdayakan oleh Blogger.

FOTO FACEBOOK