Kamis, 27 Agustus 2015

HONOR KECIL, PPL ANCAM MOGOK SAAT PILKADA


Mokseng Sinamur, Ketua Panwaslu Kabupaten Kepulauan Aru (Foto.Doc.Karibo)

Dobo,AI.- Gara-gara dihargai hanya dengan sepuluh ribu rupiah per hari kerja, Panitia Pengawas Lapangan (PPL) pada jajaran Panwas Kabupaten Kepulauan Aru di Kelurahan, dan Desa, merasa kesal dan mengajukan protes keras kepada pihak Panwas Kabupaten, dan mengancam akan mogok dan tidak melaksanakan tugasnya pada saat Pilkada yang akan digelar pada bulan Desember tahun 2015 mendatang.

Ketua Panwas Kabupaten Kepulauan Aru, Mokseng Sinamur, yang diwawancarai Selasa (25/8) sesaat setelah selesai mengikuti Rapat Pleno Terbuka KPU Kepulauan Aru dalam rangka pengumumuman dan pencabutan nomor undian Bupati/Wakil Bupati Aru, mengatakan, bahwa dirinya menerima laporan dari Panwas Kecamatan, bahwa para Anggota PPL di setiap wilayah kerja, tidak bersedia bekerja, jika diberikan honor yang layak.

“Sesuai dengan SBU (Standar Biaya Umum-red) yang baru dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Kepulauan Aru baru-baru ini, PPL ditentukan honornya sebesar 300.000 rupiah per bulan, yang jika dikonversikan, maka hanya 10.000 rupiah per hari. Jumlah tersebut, menurut para Anggota PPL, tidak lebih baik, jika dibandingkan kegiatan mereka untuk melaut atau berkebun. Itu dasar pikir mereka sehingga mereka langsung melayangkan protes keras kepada kami di Panwas Kabupaten, melalui Panwas Kecamatan.” Jelas Sinamur.

Lelaki berperawakan ganteng ini, juga meminta kepada Pemerintah Daerah, agar mengubah SBU yang telah dikeluarkan, dan menambah pos anggaran tentang ketentuan honor para pelaksana Pilkada, agar menghindari kemungkinan mogok yang bisa saja dilakukan oleh para PPL itu.

“Jika PPL mogok, tentu saja hal ini, akan sangat mempengaruhi proses pengawasan di lingkungan Kelurahan dan Desa, dan sudah tentu akan mempengaruhi kualitas Pemilu yang akan digelar besok.” Harap Sinamur. (AI-01)

Tidak ada komentar:

KAREL RIDOLOF LABOK (KARIBO). Diberdayakan oleh Blogger.

FOTO FACEBOOK