Jumat, 13 November 2015

Ketika CENDERAwasih jadi CENDERAmata, SIAPA PEDULI...???

STOP MEMBANTAI "CENDERAWASIHKU", AGAR LESTARI

Judul Foto: ...."CENDERAwasih jadi CENDERAmata"... Gubernur Maluku, saat ini: Ir. Said Assagaf, pada suatu ketika (sebelum menjabat sebagai Gubernur Maluku), berkunjung ke Kabupaten Kepulauan Aru berssama robongan, disambut oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Aru, dan menyematkan Mahkota yang diatasnya bertengger Burung Cenderawasih (yang sudah diawetkan) pada kepala para tetamu dan rombongan. Foto diambil di Bandara Rar-Gwamar, Dobo, Kecamatan Pulau-pulau Aru, Maluku. Penyematan Mahkota ini juga disaksikan oleh Theddy Tengko (Bupati Kepulauan Aru Periode 2005-2010, dan 2010-2015). (Foto.Doc.ARUISLANDSNEWS)

Dobo,AI.- Pemerintah Daerah Kepulauan Aru, dan Masyarakat Aru, serta stakeholder terkait, rupanya belum bosan membantai Burung Cenderawasih, yang merupakan Satwa Endemik Langka di dunia. Hal ini dibuktikan dengan belum adanya keseriusan Pemda Kepulauan Aru, untuk memproteksi wilayah khusus sebagai hutan lindung dengan penjagaan yang baik.

Bahkan, aksi Pemda Aru yang masih menggunakan Cenderawasih yang diawetkan, sebagai aksesoris utama diatas mahkota, yang disematkan di kepala para tetamu Pemda Kepulauan Aru yang datang berkunjung, masih saja dipraktekkan.

Akankah Cenderawasih, sang Burung Surga yang Cantik Jelita ini, tinggal Kenangan?????

Demikian halnya, dengan masyarakat Kepulauan Aru, yang masih memburu dan membunuh Cenderawasih untuk dijual kepada Pemda Aru, Gereja, serta pengusaha, dan stakeholder lainnya dengan harga yang lumayan bagus, ikut memberikan sumbangsih terhadap percepatan kemusnahan satwa endemik ini.

Slogan Cenderawasih Lestari, yang mulai ditiupkan oleh Pemerintahan Drs. Jopi Patty, sebagai Penjabat Bupati Aru tahun 2005 silam, hanyalah pemanis bibir semata.
TAK TERKECUALI: Tampak Foto: Pemda, Militer, Kepolisian, dan Masyarakat, Semua pakai CENDERAwasih sebagai CENDERAmata

DPRD Kepulauan Aru, sudah tiga periode (2005-2009, 2009-2014, dan 2014-2019), hampir 15 tahun ini, belum beraksi apapun terhadap masalah ini, mungkin karena mereka lupa, atau mereka tidak sadari, dan atau mereka tidak tahu-menahu, atau bahkan mereka tidak mau tahu? Entahlah?

Semua pihak seakan tidak peduli akan kehadiran dan kepunahan Burung Cantik ini. Sampai Kapan semua ini akan berlalu?
 
Foto Tarian Cenderawasih, yang mengisahkan tentang keindahan Burung Cenderawasih. Semuanya akan tinggal kenangan untuk dikenang oleh anak cucu kita. Hanya kenangan belaka.

Nantikan berita berikutnya, tentang sejarah Cenderawasih, menurut versi Mitologi Orang Aru, yang akan dikupas secara tuntas dan lugas oleh Pimpinan Redaksi Aru Islands News: Bung KARIBO. (01-AI)

Tidak ada komentar:

KAREL RIDOLOF LABOK (KARIBO). Diberdayakan oleh Blogger.

FOTO FACEBOOK