Rabu, 25 November 2015

CENDERAWASIH ARU: NASIBMU KINI, DAN ESOK




Sebagai Burung Cantik Rupawan, nasib Cenderawasih Aru, memang sial. Selalu dibantai untuk mempercantik pesona manusia dengan fashionnya.

Tidak saja, pada masa raja-raja Nepal, hingga saat ini, Raja-raja elitik di Indonesia, Raja-raja pemerintahan di Maluku, hingga Raja-raja Elit Politik di Kepulauan Aru, semuanya menghias kepala dengan mahkota bertatahkan Burung Cenderawasih Aru, untuk memantik minat mata para penikmat keindahan.


Hanya karena nafsu terhadap keindahan, mereka (para elit) itu, rela mengorbankan kebebasan sang Burung Cantik ini.


......Dia (CENDERAWASIH) tidak lagi sebebas sebelumnya (saat dunia belum dihuni manusia serakah), beterbangan bebas untuk menghiasi alam raya dengan keangkuhannya di udara.....

......Dia tidak lagi bebas menghiasi pohon yang dipilihnya dengan sangat selektif dan hati-hati..... 


......Dia tidak lagi memamerkan aura cantiknya kepada sang betina yang ingin digaulinya..... 


......Dia tidak lagi menikmati pesona mentari pagi di ufuk timur, waktu yang dipilihnya secara sengaja untuk membantu menambah silhouet bulu kuning keemasannya yang memancar.....


......Dia tidak lagi angkuh, memang sifatnya yang khas untuk menunjang kekuasaannya di udara hutan tropis....


KINI.... Dia bertengger Kepala Para Penguasa yang berkampanye.... di atas sebuah lingkaran kecil kardus yang dihiasi kertas emas, dan diberi penyangga tempat CENDERAWASIHKU MATI DAN DIAM MEMBEKU....


OH TUHAN, JIKA TIDAK ADA LAGI MANUSIA YANG SADAR, DAN BERHATI MULIA,,,,, BOLEHKAH ENGKAU CAMPUR TANGAN UNTUK SELAMATKAN CENDERAWASIHKU YANG TERBANTAI, TERSANDRA, DAN TERANIAYA....????? HELP ME PLEASE, GOD...!!! ....AMIN...

Tidak ada komentar:

KAREL RIDOLOF LABOK (KARIBO). Diberdayakan oleh Blogger.

FOTO FACEBOOK