Dobo,AI.- Sungguh malang nasib Presiden Jokowi dan Jusuf Lanaji
(52). Betapa tidak, walau Jokowi sudah bersikeras agar program kesehatan untuk
mengentas kemiskinan yang sudah terlanjur dikampanyekan dan diketahui publik
luas, akhirnya kandas juga di tangan jajaran pelaksana program di tingkat
bawah. Pasti Jokowi makan hati, jika mengetahui program Indonesia Sehat
digagalkan anak buahnya sendiri. Demikian juga, Jusuf Lanaji, pria asal Desa
Tungu, Kepulauan Aru, yang menderita akibat bacokan di dagu dan kepalanya, terpaksa
harus makan jagung rebus, akibat miskin, dan tidak lagi diberikan makanan oleh
petugas kesehatan yang bertugas jaga di ruang instalasi bedah, RSUD
Cenderawasih, Dobo.
Kepada media ini, Dorkas Warkula,
isteri jusuf lanaji, mengeluhkan tindakan para petugas kemanusiaan yang tidak
manusiawi di Rumah Sakit milik Pemerintah Indonesia itu.
“Dorang suruh katong pulang
paitua dari rumah sakit saja sudah dua kali, padahal suami balong bisa
bajalang, masih stengah mati (sudah dua kali, mereka menyuruh kami bawa bapak
keluar dari rumah sakit, padahal, bapak masih sakit, berjalan saja masih
setengah mati-red). Suster datang,
cuma badiri di muka pintu lalu bilang par beta, katanya dokter bilang bawa
pasien kaluar dari ruangan bedah lalu pulang ke rumah saja, tapi suster su cabu
jarum infus, padahal, paitua balong bisa makan bai-bai (Seorang Perempuan Perawat
datang, berdiri di depan pintu ruangan bedah, mengatakan bahwa dokter bilang,
bawa keluar pasien keluar dari rumah sakit, bawa ke rumah saja, tapi perawat
sudah mencabut jarum infus, padahal, bapak belum bisa makan dengan baik karena
luka bacok di dagunya-red).” Tutur
Dorkas kesal.
Ketika ditanya, setelah infus
dicabut dari pergelangan tangan suaminya, lalu pasien sudah makan atau belum,
Dorkas menjawabnya dengan sopan dan bijaksana.
“Tadi siang, karna petugas seng
kasih jatah makanan siang, jadi paitua su makan jagung yang katong bawa dari
rumah (Siang tadi,karena petugas tidak memberikan jatah makan siang untuk
pasien, jadi bapak sudah kami beri makan jagung rebus yang kami bawa dari
rumah-red).” Tutup Dorkas, sambil
menatap jendela ruangan yang berada tepat di depan tempat tidaur suaminya yang
terbuka lebar tanpa penghalang, akibat tidak dipasangi kaca jendela.
Memang begitulah nasib orang miskin. Sudah miskin, sakit
pula. Makanya, orang miskin dilarang sakit, agar tidak makan jagung di Rumah
Sakit Pemerintah, seperti yang dialami Jusuf Lanaji. (AI-01)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar